28/06/2025

Taiwan Today

Politik

Wawancara Eksklusif Menlu Joseph Wu dengan Koran Tempo

27/06/2022
Sejak tahun 2016, Taiwan telah melaksanakan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), dan mempererat kerja sama serta pertukaran dengan Indonesia di berbagai bidang. (Foto oleh Kementerian Luar Negeri)
Dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Tempo Media Group, M. Reza Maulana dan Efri Ucok Ritonga, Menlu Joseph Wu memaparkan beberapa isu penting, seperti ancaman Tiongkok terhadap Taiwan, serta perkembangan hubungan bilateral Taiwan dan Indonesia. Hasil wawancara telah dipublikasikan pada tanggal 26 Juni 2022 melalui website “Koran Tempo”.

Menlu Joseph Wu menjelaskan Tiongkok tidak pernah berhenti menekan Taiwan. Dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok berulang kali mengirim pesawat dan kapal militer untuk mengelilingi Taiwan, dan menekan ruang gerak Taiwan dalam komunitas internasional. Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga melontarkan ujaran yang menyebutkan bahwa Selat Taiwan bukan perairan internasional. Ujaran tersebut penuh provokasi dan ancaman, dan sangat mengganggu stabilitas regional.

Diplomasi wolf warrior (prajurit serigala) yang dilakukan Tiongkok adalah upaya untuk mewujudkan ambisi hegemoni regional, seperti membangun basis militer di Kamboja, dan penandatanganan perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon, yang semuanya telah menjadi perhatian komunitas internasional.

Demi melindungi kebebasan dan keterbukaan di Kawasan Indo-Pasifik, Amerika Serikat, Jepang, Australia, Uni Eropa, serta Jerman, Belanda, Prancis dan Inggris, telah mengeluarkan strategi Indo Pasifik, dan mengirim kapal militer untuk melintas di kawasan terkait. Hal tersebut dilakukan untuk menyatakan kebebasan bernavigasi, dan sebagai bentuk perhatian atas situasi di kawasan tersebut.

Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa Tiongkok tidak pernah memerintah Taiwan. Taiwan memiliki pemerintah yang dipilih oleh masyarakat, mempunyai mata uang sendiri, dan menjaga status quo adalah kebijakan yang selama ini terus dilaksanakan. Taiwan sangat memahami bahwa terlihat lemah akan mengundang terjadinya invasi. Untuk menghadapi ancaman militer Tiongkok, Taiwan secara aktif terus meningkatkan kemampuan pertahanan nasional, mengembangkan kemampuan perang asimetris, dan memperkuat kemampuan pertahanan masyarakat. Pada saat yang sama, Taiwan juga menggalang dukungan dari negara-negara sehaluan, dan komunitas internasional telah memperlihatkan dukungan besar terhadap Taiwan.

Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak negara yang menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, seperti Shangri-La Dialogue di Singapura beberapa waktu lalu, yang telah memperlihatkan perhatian besar komunitas internasional terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Taiwan juga terus berupaya untuk memberikan kontribusi kepada komunitas internasional, demi memperlihatkan bahwa Taiwan adalah kekuatan positif dalam dunia. Hal yang paling penting adalah masyarakat Taiwan memperlihatkan tekad untuk melindungi tanah air, melindungi eksistensi, kedaulatan, serta kehidupan yang bebas dan demokratis.

Indonesia terus berpegang pada kebijakan diplomatik yang bebas dan mandiri, dan berupaya untuk menjaga sentralitas ASEAN. Taiwan menghormati kebijakan luar negeri Indonesia, dan berharap untuk dapat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang perdagangan dan investasi, layanan medis, dan pertanian.

Sejak tahun 2016, Taiwan telah melaksanakan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), dan mempererat kerja sama serta pertukaran dengan Indonesia di berbagai bidang. Taiwan mendorong pengajuan sertifikasi halal, dan saat ini di berbagai atraksi wisata dan titik lalu lintas penting telah disediakan fasilitas ramah muslim. Pekerja migran dan mahasiswa asal Indonesia di Taiwan juga telah turut menjembatani pertukaran antar masyarakat. Taiwan akan terus mendorong hubungan bilateral yang lebih erat dengan Indonesia.    
 

Terpopuler

Terbaru